Srikaya Mulwo





 Harga Bibit Pohon : Srikaya Mulwo   @  50 rb ( okulasi 50-60 cm )

Referensi : Kenangan yang paling manis dengan hutan heterogen adalah banyaknya buah-buahan yang dapat dipetik sepulang sekolah. Bermacam-macam buah dapat dinikmati, antara lain kecacil (buah pohon kesambi), duwet (juwet, jamblang), mulwo, dll.
Di antara buah-buahan tersebut, mulwo adalah buah yang paling lezat. Rasanya manis, teksturenya lembut, serasa berpasir ketika dikulum lidah. Bentuk buahnya mirip sarikaya tetapi lebih halus, tidak berduri dan lekuk-lekuknya tidak terlalu tajam.

Saya menduga, sekarang sulit menemukan pohon mulwo, paling tidak didaerah masa kecil saya itu. Awal tahun 2000an saya sempat napak tilas di jalur tersebut, yang nampak adalah hutan jati muda dan sudah tidak nampak jenis pohon-pohon lainnya (homogen). Apakah masyarakat sekitar “menyelamatkan” jenis pepohonan tersebut, wallahu’alam, tidak sempat melihat dari dekat. Selama ini memang belum pernah terdengar tanaman mulwo dibudidayakan seperti saudaranya sirsak atau srikaya, karena mungkin buahnya yang jarang-jarang, tidak terlalu lebat.

Namun, Alhamdulillah seorang kerabat di daerah hutan Saradan mempunyai beberapa bibit dari biji yang masih kecil. Beberapa diantaranya saya bawa ke Depok untuk dikoleksi.

Jadi, apakah mulwo termasuk tanaman langka? Mungkin ada sebagian masyarakat menganggapnya demikian, tetapi mungkin ada juga sebagian masyarakat yang masih akrab sehingga tidak menganggapnya sebagai tanaman langka.

Konon, pohon mulwo, selain buahnya yang lezat, banyak juga khasiatnya sebagai obat. Nama latin tanaman mulwo adalah : Annona reticulata L. Mulwo adalah pohon berkayu dan berakar tunggang, dapat mencapai ketinggian hingga 7 meter. Buahnya bulat, diameter sekitar 5 – 12 cm, berwarna kuning atau merah kekuningan. Mulwo berkerabat dekat dengan buah Sirsak (Annona muricata) dan Srikaya (Annona squamosa).

Nama umum : Mulwo, Serba rabsa (Aceh),Buah nona (Melayu), Buah unah (Lampung), Manowa (Sunda), Mulwo (Jawa Tengah),Binuwa (Madura), Anona (Flores), Ata kase (Timor), Nonadae lok (Roti), Manunang (Mongondow), Sirikaya doke (Makasar), Sirikaya susu (Bugis), Boinon (Kai), Buahnyonya (Ambon).

Kandungan kimia pohon mulwo antara lain, kulit dan batangnya mengandung saponin, tlavonoida, alkaloida, dan tannin. Daunnya berkhasiat sebagai obat bisul, encok, dan sakit kulit. Kulit batangnya berkhasiat sebagai obat diare.

Bahkan, buah nona ini berpotensi dimanfaatkan untuk obat antikanker dan gagal ginjal, kata dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr. Hamidah, MKes (www.antaranews.com).

Contoh daun mulwo sebagai obat bisul : 4-5 lembar daun segar, dicuci, dicampur dengan kapur sirih sebanyak ¼ sendok the, ditumbuk sampai lumat, kemudian ditempelkan pada bisul dan dibalut dengan perban yang steril.


sumber :  
http://www.kebonadem.com/2010/02/mulwo-serial-tanaman-langka-1.html
http://abuanjeli.wordpress.com/2010/12/23/a060/